24 Agustus 2010

KRL Wanita

PT KAI Tingkatkan Layanan Dengan Meluncurkan KRL Khusus Wanita

Depok: PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), salah satu anak perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) meresmikan KRL seri 7000 sekaligus meluncurkan KRL khusus wanita (KKW), Kamis (19/8) kemarin. Peresmian KKW ini dihadiri oleh Menteri Perhubungan, Freddy Numberi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar, Deputy Meneg BUMN Bidang Logistik dan Kepariwisataan, Harry Susetyo Nugoroho, Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan dan Direktur Utama PT KCJ Bambang Wibiyanto serta Walikota Depok Nurmahmudi Ismail.

Langkah ini sebagai bentuk perhatian PT. KAI terhadap tindak pelecehan seksual kepada perempuan di atas moda transportasi umum yang marak terjadi akhir-akhir ini. Selain itu, disediakannya dua KKW ini agar kaum hawa merasa lebih aman. Nyaman dan tenang dalam menikmati layanan KRL.

KKW dalam rangkaian KRL seri 7000 ini beroperasi melintasi rute Bogor-Jakarta PP. Untuk tahap pertama, KKW menghiasi KRL ekonomi dan KRL AC Ekspress dan selanjutnya akan diaplikasikan pada semua KRL.

Dalam satu rangkaian KRL, KKW akan ditempatkan di paling depan dan paling belakang yaitu berada di kereta 1 dan 8, sedangkan kereta 2 hingga 7 disediakan untuk penumpang umum/campuran.

”Perubahan untuk angkutan di Jabodetabek seperti ini sangat bagus, perubahan memang perlu meskipun secara bertahap. Profit bukanlah yang utama, yang terpenting adalah pelayanan kepada masyarakat,” papar Freddy Numberi.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar mengaku bangga dan bahagia atas peluncuran kereta khusus wanita (KKW).

Hal itu disampaikan Linda saat memberikan sambutan pelncuran kereta khusus wanita di Depo Depok, Kamis (19/8/2010). Menurut dia, diluncurkan kereta khusus wanita ini wujud dukungan Kementerian Perhubungan terhadap program Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam upaya melindungi kaum Hama dan anak dari segala bentuk tindak kekerasan.

"Ini wujud dari kepedulian transportasi publik dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat perempuan sekaligus memberi rasa aman perempuan yang menggunakan transportasi publik," kata Linda.

Dia menambahkan, kereta ini adalah pilihan, bagi suami istri yang mau naik kereta umum silahkan yang jelas laki-laki tidak bisa naik gerbong perempuan. "Saya juga berharap kereta khusus wanita ini bisa dijadikan media sosialisasi dalam kegiatan perlindungan anak dan perempuan," pungkasnya.@@@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar