29 Juli 2010

PENYALAHGUNAAN TIKET KRL

Ket: anggota Tim Pemantaun Tiket KRL SPKA DPD 1, sedang melapor ke ketua TIM


PENYALAHGUNAAN TIKET KRL

Jakarta (SPKA- DPD 1) ;

Tim pemantauan tiket KRL dari SPKA DPD1 Jakarta berhasil menemukan kembali penyalahgunaan tiket KRL di stasiun Bekasi, Selasa (20/7). Penyalahgunaan tersebut berupa tiket bekas, relasi Bekasi-Jakarta dijual kembali untuk relasi yang sama atau istilahnya tiket langsir.

Tim SPKA juga mendapatkan beberapa kejanggalan pada tiket KRL yang berlaku, antara lain; terdapat tiket KRL kelas ekonomi dengan kelas yang sama namun harga berbeda, ada yang tertulis harga Rp. 4.500 dan Rp. 5000,-

Kejanggalan lainnya, logo PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ) yang tercetak di dalam tiket kwalitasnya tidak sama. Ada tiket dengan logo PT KCJ-nya jelas, namun ada juga yang logo PT KCJ-nya tidakjelas.

Menurut ketua SPKA DPD 1, Suhadi, temuan tersebut menciptakan peluang oknum petugas dan penumpang untuk ”bermain” mencari keuntungan pribadi.

Sebelumnya, tim pemantaun tiket KRL juga mendapatkan temuan yang sama pada operasi pertama pada Jumat (18/6) dan Sabtu, ( 19/6). Operasi dilakukan pada pada lintas Bogor, Bekasi, Serpong dan Tangerang.

Suhadi menambahkan, selanjutnya hasil temuan tim tersebut diaudensikan dengan management PT KCJ untuk perbaikan layanan di lapangan. @yos

21 Juli 2010

KETUM SPKA


KETUM SPKA KUNJUNGI DEPO LOK JATINEGARA

Bertempat di ruang belajar Depo Jatinegara, Ketua umum SPKA Sri Nugroho bertatap muka dengan para masinis dan pegawai dari Depo Lok Jatinegara dan Depo Lok Tanahabang, Kamis (14/7) pukul 10.00 hingga 12.00 siang.


Menurut Sri Nugroho, kedatangannya ke Depo strategis seperti Depo Lokomotif Jatinegara merupakan salah satu agendanya sejak ia dilantik menjadi Ketua Umum SPKA. Dengan tujuan untuk menyampaikan program kerja SPKA dalam mewujudkan kesejahteraan pegawai atau anggotanya. Berbagai masukan telah ia dengar langsung dari anggota SPKA ditiap daerah yang ia kunjungi, termasuk di Depo Lok Jatinegara.


“ Kunjungan ini merupakan agenda kerja saya sebagai Ketum SPKA untuk bertatap muka langsung dengan anggota SPKA. Dari pertemuan ini saya berharap akan mendapat banyak masukan untuk mewujudkan kesejahteraan angota SPKA. Namun dalam kesempatan ini saya juga akan memberikan informasi tentang kondisi perusahaan kita saat ini” ujar Sri nugroho di sela-sela sambutannya.

Dalam paparannya, Sri Nugroho menyampaikan bahwa management PT KAI (Persero) telah memberikan banyak penghasilan tambahan di luar gaji. Antara lain, uang rekreasi, uang pendidikan, uang cuti, TPP, uang perumahan dan lain- lain. Padahal kondisi keuangan perusahaan saat ini bisa dikatakan dalam kondisi yang tidak bagus.


“ Dalam kesempatan ini saya mengajak rekan-rekan anggota SPKA untuk bekerja lebih giat lagi dengan sikap lebih professional agar pendapatan perusahaan kita meningkat yang pada akhirnya kesejahteraan kita juga meningkat” pinta Ketum

Dalam pertemuan yang berlansung selam dua jam tersebut, Ketum memberikan kesempatan kepada anggota SPKA meyampaikan berbagai keluhannya. Salah satu keluhan yang sempat di catat oleh KONTAK mengenai pengawas kereta yang tidak mempunyai tunjangan jabatan. Padahal fungsi pengawas kereta sangat penting dari sisi operasional karena ia bertanggung jawab pada dinasan lokomotif dan awaknya.


“Terima kasih atas masukannya. Ini semua akan kami teruskan ke management untuk di tindaklanjuti” ujar Sri Nugroho diakhir sesi tanya jawab.


Sebelumnya, ketua SPKA DPD 1 Suhadi dalam sambutannya mengatakan kepada anggota SPKA yang mengikuti kegiatan tersebut, agar jangan penyampaikan masalah kedinasan tetapi sampaikan masalah yang berhubungan dengan kesejahteraan pegawai yang belum dipenuhi perusahaan.


Kunjungan Ketum SPKA di Depo Lok Jatinegara di akhiri dengan kunjungan ke ruang kerja administasi dan tempat perawatan lokomotif yang di pandu oleh kepala Depo Lok Jatinegara Sugiyono. *** yos